Rajawali Foundation dan Nodeflux Perkenalkan Budaya Bercerita dan Kecerdasan Buatan kepada Anak-anak Panti Asuhan


Rajawali Foundation dan Nodeflux Perkenalkan Budaya Bercerita dan Kecerdasan Buatan kepada Anak-anak Panti Asuhan

Jakarta, 21 Mei 2019–Kegiatan bercerita memiliki manfaat edukasi yang sangat besar bagi anak-anak. Selain mendorong semangat dan menambah wawasan, bercerita juga dapat membangun karakter, mempererat hubungan anggota keluarga, menyembuhkan trauma psikis, sekaligus menumbuhkan inspirasi positif bagi mereka dalam menatap masa depan.

Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, Nodeflux dan Rajawali Foundation (RF) berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan “Kita Bercerita di Ramadhan Spesial” untuk anak-anak yatim piatu dari sejumlah panti asuhan di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2019 di Donkey Camp, Kemang Timur Raya, Jakarta.

Senior Manajer Program RF, Anugraha Dezmercoledi (Nuki), Jumat (21/5), menjelaskan, Kita Bercerita merupakan program yang diinisiasi oleh RF yang pada awalnya dilaksanakan sejak tahun 2014 sebagai gerakan yang melibatkan karyawan dan karyawati Grup Rajawali di dalam membudayakan kegiatan bercerita selama 10 menit setiap harinya kepada anak-anak. Dalam perkembangannya kegiatan Kita Bercerita banyak bermitra keluar dan melibatkan pihak-pihak seperti korporasi, yayasan pendidikan, lembaga PAUD, komunitas anak, termasuk untuk penyembuhan trauma (trauma healing) untuk anak-anak korban bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat, Oktober 2018 lalu. Melalui kegiatan tersebut, anak-anak disentuh aspek emosional dan intelektualnya dengan metode terapi psikis melalui cerita dan permainan.

“Dengan kegiatan bercerita ini, anak-anak dapat bertambah wawasannya, terbentuk karakternya, sekaligus mendapat inspirasi positif sehingga terentas dari trauma, untuk kemudian belajar lebih giat lagi. Ini adalah satu cara edukasi yang mudah dan murah dalam meningkatkan kualitas generasi Indonesia pada masa mendatang” papar Nuki.

Manfaat yang besar semacam itu, imbuh Nuki, tentunya sangat dibutuhan anak-anak yatim piatu penghuni panti asuhan. Oleh karena itu, di bulan Ramadan yang spesial ini, RF bersama Nodeflux berinisiatif menggelar kegiatan Kita Bercerita bagi mereka. Hal tersebut sejalan dengan misi besar RF, yaitu memberi kontribusi kepada bangsa di ranah pendidikan, serta selaras dengan visi Nodeflux, yaitu menjadi katalis yang kuat dalam mendorong kemajuan teknologi untuk bangsa ini.

Sebanyak 30 anak yatim piatu di bawah usia 11 tahun diundang pada acara yang sekaligus untuk silaturahim dan buka puasa bersama tersebut. “Kami juga akan membagikan buku “Kita Bercerita” kepada panti asuhan dan anak yatim piatu yang hadir, agar budaya bercerita akan terus berlanjut kelak di panti asuhan,” sambung Nuki.

Kecerdasan buatan

Sementara itu, Meidy Fitranto, CEO & Co-Founder Nodefluxmenjelaskan, dalam kegiatan “Kita Bercerita di Ramadan Spesial” tersebut, Nodeflux juga akan memaparkan secara sederhana mengenai tema “Berkenalan dengan Artificial Intelligence (AI) dan Teknologi” kepada anak-anak yang hadir. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi,

Nodeflux memandang, pemahaman tentang Artificial Intelligence (AI)atau kecerdasan buatan perlu disebarkan sejak dini.

AI, imbuh Meidy, merupakan revolusi teknologi yang sesungguhnya sudah hadir di keseharian kita. Dan, Nodeflux sebagai perusahaan rintisan (startup) vision AI pertama dan terbesar di Indonesia sudah mengimplementasikannya pada skala nasional dan diakui di level dunia.

“Nodeflux ingin tingkat kepercayaan diri Indonesia pada teknologi terus disebarluaskan, terutama tentang AI. Tidak hanya di level perguruan tinggi, tapi juga untuk sejak dini agar bisa menginspirasi mereka sebagai generasi penerus bangsa menghadapi perkembangan teknologi yang bergerak sangat cepat ini,” ujar Meidy.

Lebih jauh, Meidy mengatakan, Nodeflux ingin secara proaktif berkolaborasi dengan institusi dan komunitas yang memiliki visi berkontribusi di ranah pendidikan, seperti RF. Hal ini langkah penting karena upaya mengharumkan nama baik bangsa di bidang teknologi dan pendidikan di kancah global membutuhkan gerakan bersama.

“Kami melihat ada banyak kesamaan visi, misi, dan semangat dalam program Kita Bercerita sebagai kampanye dalam mengedukasi anak-anak bangsa. Sehingga, apabila dikombinasikan dengan misi Nodeflux, kami berharap akan dapat memberikan kontribusi lebih bagi bangsa,” tuturnya.

Di samping itu, lanjut Meidy, kegiatan Kita Bercerita telah berpengalaman. Oleh karena itu, Nodeflux ingin belajar lebih banyak tentang bagaimana melakukan pendekatan kepada audiens spesifik, khususnya siswa pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar.


X