SINERGI Gelar Festival Ketenagakerjaan Inklusif bagi Kaum Muda II


SINERGI Gelar Festival Ketenagakerjaan Inklusif bagi Kaum Muda II

Jakarta, 5 November 2019—Proyek Penguatan Koordinasi untuk Pembangunan Ketenagakerjaan Inklusif Indonesia (SINERGI) kembali hadirkan Festival Kaum Muda (Youth Festival) pada 5-6 November 2019. Dalam festival yang digelar di Gedung Pertemuan Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen itu, tak kurang dari 50 perusahaan nasional dan multinasional dari berbagai sektor industri akan hadir untuk membuka bursa lowongan tenaga kerja bagi kaum muda kurang mampu dan rentan (poor and vulnerable), termasuk para pemuda/i dengan disabilitas.

Acara festival ini digelar untuk kedua kalinya setelah tahun 2018 lalu diadakan di Semarang. Selain bursa kerja, festival juga akan diisi dengan, kegiatan edukasi, hiburan musik live, photo booth, pelatihan, lokakarya ketenagakerjaan, dan lain sebagainya. Salah satu bintang tamu yang akan hadir adalah vokalis grup band Endang Soekamti, Erix Soekamti, yang juga pendiri Does University. SINERGI sendiri, selaku penyelenggara kegiatan festival tersebut, adalah bagian dari USAID-Mitra Kunci Initiative yang dilaksanakan oleh konsorsium Rajawali Foundation dan Pusat Transformasi Kebijakan Publik (Transformasi). Kebaharuan festival ini dibandingkan dengan banyak bursa kerja lainnya terletak pada platform dan kesempatan yang diberikan oleh SINERGI untuk ribuan kaum muda kurang mampu dan rentan melakukan asesmen secara mandiri untuk mengenali minat, bakat, dan aspirasi diri terkait cita-cita mereka di dunia kerja maupun usaha.

Project Director SINERGI sekaligus Executive Director Rajawali Foundation Agung Binantoro, Selasa (5/11), mengungkapkan, festival tersebut dimaksudkan untuk memberikan perbaikan akses informasi kerja dan peluang kerja secara inklusif kepada kaum muda kurang mampu dan rentan, termasuk kaum perempuan dan penyandang disabilitas. Selain itu, melalui festival ini juga diharapkan akan tumbuh motivasi di dalam diri kaum muda, khususnya yang secara ekonomi kurang mampu dan rentan, untuk menggapai masa depan yang lebih baik.  “Selanjutnya, agar mereka mampu berkontribusi nyata bagi pembangunan, serta dapat bersaing meski di dalam keterbatasan,” ujar Agung.

Lebih dari 3.000 pencari kerja baik yang datang dari Kabupaten Kebumen dan sekitarnya diperkirakan hadir dalam acara tersebut, termasuk penyandang disabilitas. Selain dapat mengikuti bursa kerja, di festival tersebut mereka berkesempatan mengasah beragam keterampilan yang dibutuhkan untuk mencari kerja, seperti workshop ketenagakerjaan, motivasi, konsultasi kerja, atau sekadar menikmati hiburan suka-suka dan bazaar.

“Mereka juga akan bisa mengikuti presentasi perusahaan dan tes psikologi di acara tersebut sehingga dapat mempercepat proses perekrutan. Selain itu, melalui kegiatan ini, kaum muda dapat meningkatkan kesiapan kerja dan keterampilan wirausaha mereka melalui pemberian berbagai jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar,” tambah Agung.

Sejak Juli 2019 lalu, SINERGI memasuki fase kedua. Tujuan SINERGI pada fase ini adalah pemberian akses informasi kerja bagi 16.000 pemuda/i kurang mampu dan rentan. Dari jumlah tersebut, selanjutnya akan dipilih 2.000 anak muda kurang mampu dan rentan yang dilatih dengan keterampilan kerja berwawasan kesetaraan gender dan inklusi sosial (GESI) dan positive youth development (PYD), serta dilanjutkan dengan penyediaan pekerjaan yang lebih baik untuk 1.600 anak muda miskin dan rentan.

“Dengan upaya ini, kami berharap dapat berkontribusi langsung bagi percepatan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di kalangan penduduk usia produktif, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Project Leader SINERGI, Bambang Wicaksono (Soni).

Ada delapan kabupaten ‘zona merah kemiskinan’ di Jawa Tengah yang menjadi cakupan wilayah dampingan SINERGI, yaitu Demak, Rembang, Grobogan, Sragen, Kebumen, Banjarnegara, Banyumas, dan Brebes, Boyolali, Kabupaten Semarang, Cilacap, Purbalingga, dan Wonosobo. Kaum muda penerima manfaat proyek ini adalah mereka yang berusia 18-34 tahun, berpenghasilan kurang dari Rp840 ribu per bulan, 50 persen perempuan, serta 2 persen penyandang masalah kesejahteraan sosial, termasuk orang-orang dengan disabilitas.

Festival Kaum Muda 2019, imbuh Soni, merupakan media berikutnya yang ditempuh SINERGI untuk memperkuat akses generasi muda, terutama yang kurang mampu dan rentan, ke pasar tenaga kerja. Tidak hanya itu, melalui kegiatan ini, anak muda diharapkan dapat memeroleh referensi dan bekal pengetahuan untuk mengembangkan diri dan kariernya di masa depan.

“Festival tersebut akan mempertemukan secara langsung para pencari kerja dan perusahaan penyedia lapangan kerja, serta pemerintah, untuk berdiskusi dan bertukar informasi tentang isu ketenagakerjaan,” tandas Soni.


X