Rajawali Foundation bersama USAID menandatangani Grant Agreement

Category: Blog Post Date: October 23, 2017

Rajawali Foundation bersama USAID menandatangani Grant Agreement

Rajawali Foundation bersama The US Agency for International Development (USAID) melalui DAI/Mitra Kunci, menandatangani Grant Agreement senilai kurang lebih US$ 1 juta pada hari Senin, 23 Oktober 2017 di Menara Rajawali, Jakarta.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Agung Binantoro mewakili Rajawali Foundation dan LeRoy Hollenbeck sebagai Chief of Party mewakili USAID – DAI/Mitra Kunci. Acara ini turut dihadiri oleh Mimy Santika dari Education Office/USAID Indonesia, Nicolaas Tirtadinata dan Y.W. Junardy selaku Dewan Pengawas Rajawali Foundation, Rizki Indra Kusuma selaku Legal Managing Director Rajawali Corpora, Jonathan Pincus selaku Presiden Rajawali Foundation dan Santi Evelyna selaku Executive Director Transformasi.

“Penandatanganan ini merupakan peristiwa bersejarah bagi Rajawali Corpora dan Rajawali Foundation khususnya, karena pertama kalinya organisasi lokal yang berbasis di Indonesia dipilih oleh USAID untuk menjalankan sebuah inisiatif yang bersifat ‘co-creation’, kompleks dan multi dimensi”, ujar Agung Binantoro dalam sambutannya.

Pemberian grant agreement untuk 15 bulan ke depan (pilot phase) ini, digunakan untuk menjalankan sebuah inisiatif dalam meningkatkan koordinasi multi-stakeholders pada tingkat nasional dan sub-nasional. Tujuannya untuk membuka kesempatan seluas-luasnya kepada kaum muda dari kalangan tidak mampu dan rentan (Poor & Vulnerable Youth) supaya dapat memasuki dunia kerja.

Dalam pelaksanaannya di Semarang, Jawa Tengah. Rajawali Foundation menggandeng Yayasan Transformasi Kebijakan Publik Indonesia (Transformasi) akan memimpin sebuah konsorsium yang diberi nama SINERGI (Strengthening Coordination for Inclusive Workforce Development in Indonesia).

Pilot program SINERGI ini akan menghasilkan perubahan melalui koordinasi yang lebih terstruktur dan sistematis antara pemangku kepentingan utama seperti pemerintah, sektor swasta dan kaum muda di tingkat nasional dan sub-nasional. Nantinya akan menghasilkan sebuah kebijakan, perencanaan, pengambilan keputusan, implementasi dan pengawasan yang lebih baik.

Beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam inisiatif ini, antara lain adalah bagaimana mengidentifikasi dan menjangkau para kaum muda kurang mampu dan rentan. Identifikasi itu antara lain meliputi, apa kebutuhan pelatihan mereka dan bagaimana kebutuhan perekrutan terhadap mereka, serta bagaimana melibatkan dan mendorong sektor swasta dan para pemangku kepentingan lainnya untuk turut berpartisipasi dalam pemecahan masalah dan lain-lain.

Menurut Agung, konsep solusi yang akan dijalankan pada masa pilot program ini dihasilkan melalui sebuah proses kolaborasi yang panjang dan berliku selama lebih dari satu tahun serta melibatkan banyak pihak.

Jika dimasa akhir pelaksanaan pilot program ini mendapat penilaian memuaskan dari USAID, maka grant agreement ini berpeluang mendapat tambahan pendanaan yang lebih besar lagi untuk jangka waktu 5 tahun kedepan (full implementation).

Mimy Santika, mewakili USAID Indonesia, menyambut baik acara penandatanganan ini. “USAID mempercayakan sepenuhnya keberhasilan konsorsium SINERGI di bawah pimpinan Rajawali Foundation. Konsorsium ini adalah yang pertama mendapat persetujuan untuk menjadi mitra USAID dalam mempersiapkan kaum muda dan membuka kesempatan kerja bagi mereka”, ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, LeRoy Hollenbeck, Chief of Party DAI/Mitra Kunci mengatakan, terimakasih atas kesabarannya menjalani proses bersama kami selama ini. “Terimakasih atas profesionalisme dan kecepatan respons dari Rajawali Foundation. Kami siap bekerjasama dengan SINERGI untuk memulai pekerjaan segera dalam minggu ini”, ujarnya. (Rajawali Foundation)

Rajawali Foundation


Download : Click here to download article


X