KITA bercerita Kampanyekan Daur Ulang Sampah Melalui Cerita

Category: Blog Post Date: April 15, 2017

KITA bercerita Kampanyekan Daur Ulang Sampah Melalui Cerita

Jakarta, 15 April 2017 – Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April mendatang, Sanggar Fortune gelar Festival Daur Ulang di One Belpark Mall, Jakarta Selatan. Penyelenggaraan Festival Daur Ulang ditujukan menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap kelestarian bumi sejak dini melalui edukasi pengelolaan sampah dengan kreatif. Festival daur ulang ini juga menjadi wadah ekspresi peduli lingkungan melalui seni dan kreasi dari komunitas dan individu yang memiliki kepedulian terhadap bumi.

Riset Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia menyebutkan bahwa jumlah timbunan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Tantangan terbesar pengelolaan sampah adalah penanganan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan karena membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Mirisnya, Indonesia justru berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton.

Seiring kepedulian akan hal tersebut, KITA bercerita turut ambil bagian dalam Festival Daur Ulang dengan mengkampanyekan pentingnya daur ulang sampah kepada anak-anak. Pesan tersebut disampaikan dengan cara lebih menyenangkan yaitu melalui cerita yang disampakan kepada anak-anak yang hadir dalam kegiatan Festival Daur Ulang. Cerita dibawakan oleh Bagus Windaryoko dan Hanifah dengan menggunakan boneka tangan sebagai media bercerita.

KITA bercerita adalah penggerak kampanye edukasi untuk meningkatkan budaya bercerita kepada anak. KITA bercerita memiliki misi terwujudnya kesadaran nasional untuk keluarga Indonesia bercerita kepada anak minimum 10 menit dalam sehari.

“Kami membawakan cerita dengan tema buang sampah sembarangan dan menggambarkan dampaknya terhadap lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya”, ujar Bagus Windaryoko. “Selain itu, kami juga menyisipkan pesan bahwa sampah dapat diolah menjadi benda-benda yang dapat digunakan sehari-hari seperti tas atau hiasan,” tuturnya lagi.

Selain mendaur ulang sampah menjadi busana yang dapat dipamerkan dalam lomba fashion show, Festival Daur Ulang juga menampilkan produk-produk kreatif berbahan dasar sampah daur ulang. Dalam acara ini, sampah juga ditampilkan sebagai alat musik perkusi yang dibawakan oleh Kremmasi IISIP.

“Para mitra kami telah membuktikan bahwa sampah-sampah ini bisa disulap menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bahkan bernilai ekonomi,” ujar Gita Galantari, Marketing & Corporate Communication Manager Fortune Indonesia.
Festival Daur Ulang terselenggara berkat dukungan dari Amazing City, Fortune Indonesia, Rajawali Corpora, Rajawali Foundation, Bank Sampah My Darling, Batu Gunting Kertas, Food Bank of Indonesia, Paper Jewwlry, Dwidaya Tour, Happy Dental, juga One Belpark Mall.

KITA bercerita


Download : Click here to download article


X