Rajawali Foundation dan Yayasan Arsitek 86 Peduli sepakat menjalin kerjasama dalam program pembangunan fasilitas pendidikan untuk taman kanak-kanak atau anak usia dini. Melalui kerjasama ini, Rajawali Foundation berkomitmen memberikan dana hibah untuk program yang diberi nama Space-to-Build 2019 tersebut.
Direktur Eksekutif Rajawali Foundation Agung Binantoro, Rabu (12/12), mengungkapkan, penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) pemberian dana hibah program ini dilaksanakan pada hari ini, tanggal 14 Desember 2018 di Menara Rajawali, Jakarta.
“Program Space-to-Build 2019 ini selaras dengan misi Rajawali dalam turut mendukung upaya memajukan dunia pendidikan, khususnya melalui pengembangan fasilitas pendidikan yang lebih baik. Oleh karena itu, kami berkomitmen mendukung program yang dirintis oleh Yayasan Arsitek 86 tersebut,” ujar Agung.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Arsitek 86 Peduli, Riyadi Djoko Ekariyanto, mengatakan, Space-to-Build adalah program pengembangan fisik dalam bentuk pembangunan fasilitas pendidikan untuk anak-anak dan lingkungan. Dalam implementasi program ini, Yayasan Arsitek 86 Peduli menggandeng pihak penyelenggara pendidikan sekolah anak usia dini yang bernaung di bawah organisasi pemerintahan desa, didukung oleh para wali murid, masyarakat desa, organisasi masyarakat desa, serta pemerintah daerah setempat.
“Pelaksanaan pengembangan fasilitas pendidikan (bangunan sekolah dan ruang bermain) dalam program ini berjangka waktu, dengan dampak yang diharapkan bisa berlangsung dalam jangka panjang,” jelas Riyadi.
Dalam waktu dekat, lanjut Riyadi, sebagai wujud pelaksanaan program ini, Yayasan Arsitek 86 Peduli akan membangun fasilitas pendidikan untuk TK Pertiwi Gunung di Desa Gunung RT 07/RW 03, Kecamatan Simo, Boyolali, Jawa Tengah. Proyek ini merupakan renovasi besar, dengan jenis pengerjaan meliputi: pengerjaan pondasi, struktur bangunan, dinding, atap bangunan, ruang belajar, sanitasi, toilet, serta fasilitas penunjang belajar lainnya, termasuk ruang bermain.
“Program Space to Build 2019 di TK Pertiwi Gunung ini merupakan komitmen bersama yang bertujuan mendukung pendidikan di Provinsi Jawa Tengah, khususnya untuk anak usia dini, melalui perbaikan kualitas bangunan dan fasilitas pendidikannya,” papar Riyadi.
Tahapan pelaksanaan
Lebih jauh, Riyadi menjelaskan, program Space-to-Build dilaksanakan dalam beberapa tahapan pelaksanaan, yaitu: tahap penilaian (assessment), konstruksi (pelaksanaan pembangunan), serta monitoring dan evaluasi. Dalam tahap penilaian,Yayasan akan menilai proposal yang diajukan pihak sekolah, kunjungan ke lokasi sekolah, wawancara dan temu muka dengan para pemangku kepentingan, seperti siswa sekolah, manajemen sekolah, orangtua murid, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat.
“Pada tahapan ini, semua informasi dan dokumen pelengkap yang terkait dengan administrasi serta legalitas lembaga maupun obyek dan lokasi wajib diajukan dengan lengkap dan sebenar-benarnya. Jika memenuhi syarat, akan dilanjutkan ke tahap konstruksi,” ungkapnya.
Proses monitor dan evaluasi dilakukan sesudah pelaksanaan pembangunan fisik, dengan fokus pada implementasi program yang dilaksanakan, pengguna langsung maupun masyarakat di sekitarnya. “Tujuan tahap ini guna peningkatan dan perbaikan pada masa mendatang,” imbuh Riyadi.
Untuk jangka waktu pelaksanaan, dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: tahap penilaian yang dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi obyek sekolah, lokasi, masyarakat, serta pemerintah setempat; tahap pelaksanaan renovasi, yang dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 20 minggu, tidak termasuk libur atau cuti bersama Hari Raya Idul Fitri; serta tahap monitoring dan evaluasi, yang dilaksanakan selama kurang lebih 12 bulan sejak proses pembangunan fisik selesai dilaksanakan, yang ditandai dengan serah terima dari Yayasan kepada manajemen sekolah.
“Dalam kurun waktu tersebut, akan dilakukan dua kali kunjungan formal untuk keperluan monitoring dan evaluasi, yakni pada kurang lebih bulan keenam dan bulan keduabelas sejak serah terima dilaksanakan,” tandas Riyadi.